Stunting di Banjarbaru Melonjak, Kader Posyandu Berlakukan PMT

SERAHKAN - PT Pama Persada Nusantara saat menyerahkan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada warga sekitar Posyandu Lavender.

Detakbanua – Prevalensi kasus stunting di Banjarbaru melonjak. Angkanya mencapai 22,1 persen.

Angka ini bisa dilihat di website Bappeda Banjarbaru. Padahal tahun 2021 silam, angkanya menyentuh 19 persen. Artinya naik 3,1 persen.

Berbeda dengan hasil data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGM). Tahun 2022 lalu, prevalensi stunting di Banjarbaru mencapai 13,62 persen.

Dibandingkan 2021 hanya mencapai angka 17 persen. Artinya menurun 4 persen.

Masrah, kader Posyandu Lavender di Landasan Ulin ini bilang, pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan salah satu cara pihaknya menangani stunting.

“Pemberian makanan tambahan sudah diberlakukan tiga bulan terakhir,” ungkapnya, Senin (4/12/2023).

Diperkirakan, lanjutnya, ada sekitar 5 anak stunting yang ditangani di Posyandu Lavender.

Kendati diakuinya, pemberian PMT mulai berkurang. Selain itu, bantuan juga banyak berdatangan dari pemerintah maupun pihak swasta.

“Sekarang lumayan berkurang stunting. Swasta juga rutin memberikan bantuan PMT berupa susu balita, buah dan makanan tambahan bergizi,” tandasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *