Detakbanua – Mahasiswa Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mendatangi Kelompok Wanita Tani (KWT) Citra Lestari.
Kunjungan itu bertujuan mendampingi kelompok tani dan mempelajari variasi gejala tanaman yang terserang penyakit atau hama.
Selain itu, mahasiswa juga menganalisa dan mencari solusi berdasarkan gejala. Juga menentukan patogen golongan biotik atau golongan abiotik.
Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Tumbuhan ULM, Ismed Setya Budi bilang, dalam kegiatan itu kelompok tani mengeluhkan beberapa hal.
“Seperti cara penanganan gangguan hama yang aman dan mengantisipasi munculnya penyakit jelang panen,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kegiatan ini merealisasikan program dosen wajib mengabdi dan meneliti. Ini juga mensinergikan program wali kota yakni Urban Farming.
“Harapannya, ada kegiatan ini, Banjarbaru mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga sehingga semakin meningkat,” katanya.
Ia mengakui, kebutuhan sayur kian meningkat tajam akibat maraknya stan kuliner siap saji yang semakin marak di tiap sudut kota.
Menurutnya, hal ini memiliki korelasi dengan penyediaan sayur organik oleh KWT. Umumnya, makanan cepat saji memerlukan sayur dan buah yang bebas pestisida.
“Minggu depan, anggota KWT menanam bibit cabai yang sudah diberi ketahanan. Dengan menginokulasi bibit dengan bakteri antagonis Streptomyces dan jamur antagonis Ttichoderma,” jelas Prof Ismed.
Bibit yang telah diinokulasi (pemindahan mikroorganisme, red) dengan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) akan mampu berperan menyuburkan tanaman.
“Penanaman dengan memanfaatkan fasilitas umum lahan warga sekitar perumahan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 Banjarbaru, Abu Yajid Bustami mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat memberi banyak manfaat kepada KWT Citra Lestari serta selaras dengan program Pemko Banjarbaru.
“Intinya, tujuannya mewujudkan tersedianya buah dan sayur organik berkelanjutan bagi warga Banjarbaru,” pungkasnya.
